Sabtu, 14 November 2015

KUMPULAN CERPEN KARYA ANAK BANGSA

SEBUAH TANDA TANYA
By Created "YAMAN"
Kehidupan baru kuawali dengan kedipan mata, kehidupan ini membawa ku kesuasana yang tak seperti biasanya kehidupan yang lebih ramai oleh suara roda 4 dan 2. Disini tak ada siapapun aku hanya melangkah sendiri tak ada teman, atau sahabat yang menemaniku dihari itu.
“Lari..... lari..... lari..... dong cepat...” suara kakak kelas sudah aku dengar dari kejauhan. Dengan sekuat tenaga aku berlari, dengan napas yang sangat terengah-engah.
“De cari kelas sesuai jurusan cepat” omong pria tinggi putih dan berdasi. Dengan rasa gugup aku tidak dapat menatap dan menembalnya. Mata ku tertuju kepada sekelompok orang yang memakai topi dari kertas yang berwarna merah, aku ikut duduk bersamanya.
Suara laki – laki putih tinggi berdasi ku dengar dengan sangat kerasnya tepat dibelakang samping kanan telingaku “Duduk yang rapih gak pernah diajarin apa” Tak lama kemdian aku dan semua peserta baru disuruh untuk berdiri dan menyambut kepala sekolah.
“Selamat pagi ade – ade, selamat kepada kalian yang terpilih menjadi siswa – siswi terbaik dari seluruh peserta dikota ini” sambut kepala sekolah kepada kami semua.
Didepan mata ku lihat seseorang membuinyikan gong pertanda MOPD telah dibuka, dengan rasa bangga aku dan semua digiring kesebuah tempat yang penuh dengan peralatan mesin, ditempat inilah aku merasakan kehidupan kesendirian, tanpa ada teman, saudara, bahkan keluarga yang bisa dijadikan tumpuan, hanya ada bayangan yang bisa menemaniku.
Meskipun banyak sekelompok orang yang berkepala merah, biru coklat tapi aku tak seakrab seperti mereka yang tepat didepan mataku. “Hai.. siapa kamu” tanya seorang siswa bermata sipit, putih bersih
“Jeni” ungkap aku. Dialah orang pertama yang aku kenal disini
“Oh Jeni aku Prey”.
Tanpa kerasa matahari sudah berada diatas kepalaku, tapi acara belum selesai juga. Hingga pada akhirnya setelah matahari pindah dari atas kepala menuju arah barat barulah MOPD hari ini selesai.
“Gue kesel banget, seniornya pada galak – galak”
ungkap salah seorang peserta berkepala botak tentang hari ini, hingga di jejaring sosial muncul kata – kata curahan hati. “ Geus botak, ditindas ripuh ‪#‎fuck‬” salah satu upload yang aku baca dari jejaring sosial, memang disini senior seniornya seperti harimau yang lagi mengaum, tapi tak masalah aku jalani dengan happy, itu juga kebaikan untuk kami semua.
Sambil aku pengang erat-erat dan aku pencet-pencet HP, aku langkahkan kaki ini, tanpa ada angkot atau sepeda yang mengantarkan ku untuk pulang “tet...tet...tet....” suara motor biru di belakangku. “jeni mau bareng gak” “gak lah makasih deket kok didepan” “ya sekalian aja lewat ayo....” jawab prey “yah ayo”.
Dihari itu, setiap hari aku dan dia selalu bersama berangkat, pulang, bahkan keseharianpun selalu bersama, dan disinilah awal persahabatan kami. Hingga aku dan dia pun dijuluki serial kartun populer tetangga sebelah “upin – ipin” (kata orang – orang). Maklumlah dengan kepala botak, selalu berdua bagaikan saudara kandung yang kemana – mana selalu bersama.
Udara pun terasa dingin, dunia terasa di kulkas. Suasana keramaian berubah jadi sunyi, suara roda 4, 2 tak lagi terdengar. Kegelapan ditemani dewi malam serta hamparan cahaya yang saling berkedipan seakan mengusir sang raja siang. Mataku ditutup rapat – rapat untuk mengakhiri aktivitas dihari ini.
Suara ayam yang begitu nyaring membukakan mata yang sedang terkunci rapat, guyuran air yang membasahi tubuh ini membangunkan kegairahan semangat baru.
“Jeni cepat mandinya” “ya bu sebentar lagi” sudah biasa bila pagi datang suara perempuan tua didepan WC selalu berteriak – teriak. Maklumlah hidup bersama orang lain tak seindah hidup bersama keluarga semuanya harus serba diatur, semuanya harus serba berbagi dengan orang - orang yang berada disini bahkan dengan yang punya.
“udah kebiasaan yah kamu jeni kalau WC selalu lama” omelan perempuan tua (ibu tina). Suara motor dari luar mengetuk pintu kamar kosanku, ku buka pintu anginpun menyambut dengan ramahnya. “eh prey bentar akunya baru selesai mandi, Msuk dulu deh” “ah ayo cepat udah siang ini aku tunggu aja disini”.
Yang dulunya selalu sendiri berangkat pulang tak ada yang menemani, namun kini aku menemukan sahabat yang selama ini aku cari yang begitu baik. Namun, memasuki akhir semester kebersamaan kami pun semakin ada jarak, entah apa yang terjadi perubahan sikap dia dari hari ke hari semakin berubah di menjauh yang dulunya berangkat, pulang bareng kini hanya tinggal kenangan seakan dia tidak menganggap persahabatan ini.
Aku selalu bertanya tanya apa yang ada dibenak dia, sehingga dia menjauh dari ku apa kesalahanku tak Cuma diriku yang merasakan orang – orang pun melihat ada yang beda dengan kelakuan kami dan selalu bertanya tanya “cie.. sekarang mah jarang bareng nih,,” kata kata itu muncul di telingaku. Aku selalu menutupi tentang apa yang terjadi jangan sampai orang – orang tau bahwa persahabatan kami bagai pinang dibelah dua tak lagi bersatu.
Sebelum bel berdering tak ada lagi kata kata “ayo pulang bareng” hanya ada diam membisu yang aku lihat, bila waktu pulang tak ada lagi canda tawa hanya ada kesendirian yang aku rasakan persahabatan pun musnah bagai ditelan bumi. Bila pagi datang tak ada lagi motor yang mengetuk pintu, tak ada lagi sahabat yang aku anggap seperti saudara.
Kisah ini tepat satu tahun yang lalu aku alami hingga pada saat ini aku selalu bertanya “apakah dia menganggap aku ini sahabatnya dan apakah dia menyadari tentang adanya persahabatan atau tidak sama sekali”. Yang pasti perubahan sikap prey terhadapku membangunkan SEBUAH TANDA TANYA BESAR.   


BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar